Jumat, 30 November 2012

Makalah ISD "Pelapisan dan Kesamaan Derajat dalam Ilmu Sosial"



Dani Dwi Darmawan
1IA15
Teknik Informatika


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul ”Pelapisan dan Kesamaan Derajat dalam Ilmu Sosial Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill pada tingkat 1.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1.      Allah S.W.T  yang telah melindungi dan menemani penulis setiap saat.
2.    Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian dan motivasi serta doa setiap saat.
3.  Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini , harapan penulis sangat sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
Depok,  November 2012

                 Penulis,
              Dani Dwi Darmawan

ABSTRAKSI

Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.

Terjadi nya proses pelapisan sosial ada 2, yaitu:
v  Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.
v  Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
·         Sistem Fungsional
·         Sistem Skalar

Perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat:

1.      Sistem pelapisan masyarakat tertutup diantaranya,
·         Kasta Brahmana (pendeta),
·         Kasta Ksatria (golongan bangsawan),
·         Kasta Waisya (golongan pedagang),
·         Kasta Sudra (golongan rakyat jelata) dan
·         Kasta Paria (golongan orang yang tidak memiliki kasta).

2.      Sistem pelapisan masyarakat terbuka. Terdiri dari setiap orang yang mempunyai kesempatan untuk menempati jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.
DAFTAR ISI

-          KATA PENGANTAR
-          ABSTRAKSI
-          DAFTAR ISI
-          BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Pembatasan Masalah
1.4  Tujuan Penulisan
1.5  Manfaat Penulisan
1.6  Metodologi Penulisan
- BAB II LANDASAN TEORITIS
            2.1 Definisi Pelapisan Sosial dan Kesamaan derajat.
            2.2 Proses terjadinya Pelapisan Sosial.
            2.3 Perbedaan Sistem Pelapisan Sosial dalam Masyarakat.
            2.4 Teori mengenai Pelapisan Sosial.
            2.5 Hubugan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat.
            2.6 Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial.
- BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan
            3.2 Saran
- DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pelapisan sosial dan kesamaan derajat banyak kita jumpai di lingkungan kita , berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian, kesamaan, kesetaraan, pembagian yang setimbang dengan yang lainya.
Kesamaan derajat terkadang membuat orang berwibawa dan sangat disegani di sekitar lingkungannya, tetapi ada juga dari mereka yang ingin sama dengan apa yang orang lain rasakan. Karena mereka tak ingin diberlakukan tak adil terhadap semua yang akan dilakukan atau dilaksanakan oleh orang itu.
Pelapisan sosial bisa dikategorikan sebagai sebuah urutan atau tingkatan , sedangkan kesamaan derajat, sama seperti pelapisan sosial tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu yang bisa dikatakan memiliki status, tingkatan yang sama dalam lingkungan atau daerahnya. Oleh karena itu makalah ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai Pelapisan Sosial dan Kesamaan derajat dalam Ilmu Sosial .

1.2  Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai berikut:
1.      Definisi dari pelapisan sosial dan kesamaan derajat dalam ilmu sosial?
2.      Bagaimana proses terjadi nya pelapisan sosial?
3.      Apa saja perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat?
4.      Apa hubungan pelapisan sosial dan kesamaan derajat dalam ilmu sosial?

1.3  Pembatasan Masalah

Dari masalah diatas dapat dibatasi yaitu “Pelapisan dan Kesamaan Derajat dalam Ilmu Sosial

1.4  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui penjelasan mengenai pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
2.      Untuk mengetahui proses terjadi nya pelapisan sosial.
3.      Untuk mengetahui perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat.
4.      Untuk mengetahui hubungan antara pelapisan sosial dan kesamaan derajat.

1.5  Manfaat Penulisan
Manfaat Penulis
1.      Menjadi tahu lebih jelas mengenai penjelasan pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
2.      Mengetahui proses terjadi nya pelapisan sosial.
3.      Menambah wawasan mengenai perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat.
4.      Memberikan sebuah gambaran mengenai pelapisan sosial dan kesamaan derajat kepada pembaca makalah ini.

Manfaat Umum
1.      Menambah wawasan mengenai pelapisan sosial dan kesamaan derajat dalam ilmu sosial.
2.      Menjadi tahu tentang proses terjadinya pelapisan sosial.
3.      Mengetahui perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat.
4.      Mengetahui hubungan pelapisan sosial dengan kesamaan derajat dalam ilmu sosial.

1.6  Metodologi Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.


BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1 Definisi Pelapisan Sosial dan Kesamaan derajat.

Pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah. Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.

2.2 Proses terjadinya Pelapisan Sosial.

Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:

  1. Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.

     2.  Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.

Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
  1. Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat
  2. Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
2.3 Perbedaan Sistem Pelapisan Sosial dalam Masyarakat.

          Masyarakat terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda. Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status dan kemampuan individu tersebut yang terjadi secara alami didalam masyarakat. Terjadinya pelapisan sosial berdasarkan adanya cara pandang masyarakat yang berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial dan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem pelapisan dalam masyarakat.
  •   Sistem pelapisan masyarakat tertutup diantaranya,
·         Kasta Brahmana (pendeta),
·         Kasta Ksatria (golongan bangsawan),
·         Kasta Waisya (golongan pedagang),
·         Kasta Sudra (golongan rakyat jelata) dan
·         Kasta Paria (golongan orang yang tidak memiliki kasta).
  •   Sistem pelapisan masyarakat terbuka. Terdiri dari setiap orang yang mempunyai kesempatan untuk menempati jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.

2.4 Teori mengenai Pelapisan Sosial.
v  Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
  1. Kelas atas (upper class)
  2. Kelas bawah (lower class)
  3. Kelas menengah (middle class).
  4. Kelas menengah ke bawah (lower middle class).
v  Para pendapat sarjana memiliki tekanan yang berbeda-beda di dalam menyampaikan teori-teori tentang pelapisan masyarakat. seperti:
  • Aristoteles membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.
  • Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan  bahwa selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
  • Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan golongan non elite.
  • Gaotano Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh  masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
  • Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

2.5 Hubugan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat.

          Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.

2.6 Dasar-dasar Pembentukan Pelapisan Sosial.

          Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.

Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Jadi, dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial dan kesamaan derajat memiliki hubungan dalam ilmu sosial. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.

3.2  Saran
Menurut saya, Pemerintah harus memperhatikan lagi antar setiap kasta dalam pelapisan sosial, agar tidak ada perbedaan antar golongan makhluk sosial dari golongan rendah sampai golongan tertinggi. Lebih memberikan perhatian yang lebih pada golongan rendah agar mendapatkan hak yang sesuai dengan makhluk sosial lainnya.

DAFTAR PUSTAKA