1IA15
Teknik Informatika
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas
softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul ”Pelapisan dan Kesamaan Derajat dalam Ilmu Sosial” Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
softskill pada tingkat 1.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan
di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1.
Allah
S.W.T yang telah melindungi dan menemani
penulis setiap saat.
2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian
dan motivasi serta doa setiap saat.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini , harapan penulis sangat
sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak
informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
Depok, November 2012
Penulis,
Dani Dwi Darmawan
ABSTRAKSI
Pelapisan sosial dan
kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain.
Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu
antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu
yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada
perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga
tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
Terjadi nya proses pelapisan sosial
ada 2, yaitu:
v Terjadi
dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan
pertumbuhan masyarakat itu sendiri.
v Terjadi
dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja
ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.
Didalam sistem organisasi yang
disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
·
Sistem Fungsional
·
Sistem Skalar
Perbedaan sistem pelapisan sosial
dalam masyarakat:
1. Sistem pelapisan masyarakat
tertutup diantaranya,
·
Kasta Brahmana (pendeta),
·
Kasta Ksatria (golongan bangsawan),
·
Kasta Waisya (golongan pedagang),
·
Kasta Sudra (golongan rakyat jelata) dan
·
Kasta Paria (golongan orang yang tidak
memiliki kasta).
2. Sistem pelapisan masyarakat terbuka.
Terdiri dari setiap orang yang mempunyai kesempatan untuk menempati jabatan,
jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.
DAFTAR ISI
-
KATA
PENGANTAR
-
ABSTRAKSI
-
DAFTAR
ISI
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Metodologi Penulisan
- BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1
Definisi Pelapisan Sosial dan Kesamaan derajat.
2.2
Proses terjadinya Pelapisan Sosial.
2.3
Perbedaan Sistem Pelapisan Sosial dalam Masyarakat.
2.4
Teori mengenai Pelapisan Sosial.
2.5
Hubugan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat.
2.6
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial.
- BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
- DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelapisan sosial dan
kesamaan derajat banyak kita jumpai di lingkungan kita , berbagai hal dalam hal
apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian, kesamaan, kesetaraan, pembagian
yang setimbang dengan yang lainya.
Kesamaan derajat
terkadang membuat orang berwibawa dan sangat disegani di sekitar lingkungannya,
tetapi ada juga dari mereka yang ingin sama dengan apa yang orang lain rasakan.
Karena mereka tak ingin diberlakukan tak adil terhadap semua yang akan
dilakukan atau dilaksanakan oleh orang itu.
Pelapisan sosial bisa
dikategorikan sebagai sebuah urutan atau tingkatan , sedangkan kesamaan
derajat, sama seperti pelapisan sosial tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu
yang bisa dikatakan memiliki status, tingkatan yang sama dalam lingkungan atau
daerahnya. Oleh karena itu makalah ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai
Pelapisan Sosial dan Kesamaan derajat dalam Ilmu Sosial .
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah
dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai berikut:
1.
Definisi dari pelapisan
sosial dan kesamaan derajat dalam ilmu sosial?
2.
Bagaimana proses terjadi nya
pelapisan sosial?
3.
Apa saja perbedaan sistem
pelapisan sosial dalam masyarakat?
4.
Apa hubungan pelapisan
sosial dan kesamaan derajat dalam ilmu sosial?
1.3 Pembatasan Masalah
Dari
masalah diatas dapat dibatasi yaitu “Pelapisan dan
Kesamaan Derajat dalam Ilmu Sosial”
1.4 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui penjelasan
mengenai pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
2.
Untuk mengetahui proses
terjadi nya pelapisan sosial.
3.
Untuk mengetahui perbedaan
sistem pelapisan sosial dalam masyarakat.
4.
Untuk mengetahui hubungan
antara pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat Penulis
1.
Menjadi tahu lebih jelas
mengenai penjelasan pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
2.
Mengetahui proses terjadi
nya pelapisan sosial.
3.
Menambah wawasan mengenai
perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat.
4.
Memberikan sebuah gambaran
mengenai pelapisan sosial dan kesamaan derajat kepada pembaca makalah ini.
Manfaat Umum
1.
Menambah wawasan mengenai
pelapisan sosial dan kesamaan derajat dalam ilmu sosial.
2.
Menjadi tahu tentang proses
terjadinya pelapisan sosial.
3.
Mengetahui perbedaan sistem
pelapisan sosial dalam masyarakat.
4.
Mengetahui hubungan
pelapisan sosial dengan kesamaan derajat dalam ilmu sosial.
1.6 Metodologi Penulisan
Metode penulisan yang
digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut
merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara
lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Definisi Pelapisan Sosial dan Kesamaan derajat.
Pelapisan sosial adalah pembedaan
antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat.
Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada
kelas sosial tinggi, sedang dan rendah. Pelapisan sosial merupakan perbedaan
tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila
dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan
rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam
perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta
kekuasaan dan wewenang.
Kesamaan
derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan
antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya
orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap
masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat
penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu
berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki
kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang
diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
2.2 Proses terjadinya Pelapisan Sosial.
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi
menjadi 2, yaitu:
- Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan
sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang
menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang
disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan
sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk
lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan
kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
2. Terjadi
dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini
dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini
ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang
diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang
disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
- Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat
- Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
2.3 Perbedaan Sistem Pelapisan Sosial dalam Masyarakat.
Masyarakat
terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda.
Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status dan
kemampuan individu tersebut yang terjadi secara alami didalam masyarakat.
Terjadinya pelapisan sosial berdasarkan adanya cara pandang masyarakat yang
berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial dan kemampuan ekonomi
yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem pelapisan dalam masyarakat.
- Sistem pelapisan masyarakat tertutup diantaranya,
·
Kasta Brahmana (pendeta),
·
Kasta Ksatria (golongan bangsawan),
·
Kasta Waisya (golongan pedagang),
·
Kasta Sudra (golongan rakyat jelata) dan
·
Kasta Paria (golongan orang yang tidak
memiliki kasta).
- Sistem pelapisan masyarakat terbuka. Terdiri dari setiap orang yang mempunyai kesempatan untuk menempati jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.
2.4 Teori mengenai Pelapisan Sosial.
v Pelapisan
masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
- Kelas atas (upper class)
- Kelas bawah (lower class)
- Kelas menengah (middle class).
- Kelas menengah ke bawah (lower middle class).
v Para pendapat sarjana memiliki tekanan yang
berbeda-beda di dalam menyampaikan teori-teori tentang pelapisan masyarakat.
seperti:
- Aristoteles membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.
- Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan bahwa selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
- Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan golongan non elite.
- Gaotano Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
- Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
2.5 Hubugan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat.
Pelapisan
sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu
sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam
masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan
derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas
yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga
negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan
bawah.
2.6 Dasar-dasar Pembentukan Pelapisan Sosial.
Ukuran
atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial
adalah sebagai berikut.
Ukuran
kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan)
dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan
sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan
termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula
sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang
rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal,
benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya
dalam berbelanja.
Ukuran
kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan
atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem
pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering
tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat
biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya,
kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran
kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas
dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau
dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial
masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional,
biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada
masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi
luhur.
Ukuran
ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering
dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi
dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu
pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan),
atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur,
doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering
timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang
tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak
orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar
kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan
seterusnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa pelapisan sosial dan kesamaan derajat memiliki hubungan dalam
ilmu sosial. Pelapisan
soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas
tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat
bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan
dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding
pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
3.2 Saran
Menurut
saya, Pemerintah harus memperhatikan lagi antar setiap kasta dalam pelapisan
sosial, agar tidak ada perbedaan antar golongan makhluk sosial dari golongan
rendah sampai golongan tertinggi. Lebih memberikan perhatian yang lebih pada
golongan rendah agar mendapatkan hak yang sesuai dengan makhluk sosial lainnya.
DAFTAR PUSTAKA