Jumat, 30 November 2012

Makalah ISD “Pengaruh Penduduk dan Kebudayaan terhadap Pengaruh Sosial”



Dani Dwi Darmawan
1IA15
Teknik Informatika


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul ”Pengaruh Penduduk dan Kebudayaan terhadap Pengaruh Sosial Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill pada tingkat 1.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1.      Allah S.W.T  yang telah melindungi dan menemani penulis setiap saat.
2.     Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian dan motivasi serta doa setiap saat.
3.  Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini , harapan penulis sangat sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
Depok,  November 2012

      Penulis,
  Dani Dwi Darmawan


ABSTRAKSI

            Pada saat ini masyarakat Indonesia telah mengalami berbagai macam perubahan sosial. Perubahan sosial selalu terjadi tanpa henti baik di desa maupun di kota. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan kebudayaan Indonesia pada saat ini dan dari pengaruh tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan perubahan baik dibidang ekonomi, politik, hukum, pendidikan, maupun kesehatan.
Perubahan itu ditandai dengan tingkat pendapatan yang semakin meningkat, stabilitas makin terjamin, pelaksanaan dan kesadaran akan pentingnya hukum makin meningkat. Perubahan sosial dapat menyebabkan suatu keadaan yang norma-norma atau nilai-nilai lama memudar. Keadaan ini merupakan suatu masa kritis dalam masyarakat yang disebut anomi, suatu keadaan tidak ada pegangan apa terhadap apa yang baik dan buruk bagi masyarakat.
Terdapat dampak-dampak dari pengaruh pertumbuhan penduduk dan kebudayaan terhadap perubahan sosial, antara lain:
  • Banyak nya tingkat pengangguran 
  • Meningkatnya tingkat kejahatan 
  • Kebencian sosial yang tersembunyi 
  • Konflik sosial 
  • Adanya urbanisasi para pekerja yang ingin mendapatkan pekerjaan yang layak di kota juga berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. 
  • Dengan bertambah nya tingkat kependudukan berdampak pada bidang ekonomi penghasilan  dan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan. 
  • Semakim modern nya budaya di Indonesia, berdampak pada anak yang masih dini, sehingga anak-anak menjadi kurang tau akan budaya jaman dulu yang seharusnya tetap dilestarikan.

DAFTAR ISI

-          KATA PENGANTAR
-          ABSTRAKSI
-          DAFTAR ISI
-          BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Pembatasan Masalah
1.4  Tujuan Penulisan
1.5  Manfaat Penulisan
1.6  Metodologi Penulisan
- BAB II LANDASAN TEORITIS
            2.1 Pengaruh Petumbuhan Penduduk terhadap Perkembangan Sosial
            2.2 Pengaruh Kebudayaan terhadap Perkembangan Sosial
            2.3 Dampak dari Pengaruh Penduduk dan Kebudayaan terhadap perkembangan Sosial
            2.4 Solusi untuk Mengatasi Dampak yang terjadi pada Perkembangan Sosial
- BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan
            3.2 Saran
- DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

     Di Indonesia Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan karena berbagai macam faktor, salah satunya yaitu tempat tinggal. Tempat tinggal mereka yang awalnya terpusat pada lingkungan kerabat, berubah terpencar dengan berorientasi pada pekerjaan atau mata pencaharian penduduk masing masing.Jika semakin  berkurangnya suatu penduduk, pertumbuhan masyarakat secara keseluruhanpun akan terhambat jadinya. Contohnya : urbanisasi, menyebabkan sulitnya mendapatkan tenaga kerja muda yang membawa dampak terhambatnya program modernisasi di desa.
            Masyarakat kita (Indonesia)  telah mengalami berbagai macam perubahan sosial. Perubahan sosial selalu terjadi tanpa henti baik di desa maupun di kota. Perbedaan-perbedaan itu menunjukkan perubahan baik dibidang ekonomi, politik, hukum, pendidikan, maupun kesehatan.
            Perubahan itu ditandai dengan tingkat pendapatan yang semakin meningkat, stabilitas makin terjamin, pelaksanaan dan kesadaran akan pentingnya hukum makin meningkat. Perubahan sosial dapat menyebabkan suatu keadaan yang norma-norma atau nilai-nilai lama memudar. Keadaan ini merupakan suatu masa kritis dalam masyarakat yang disebut anomi, suatu keadaan tidak ada pegangan apa terhadap apa yang baik dan buruk bagi masyarakat. Makalah ini akan menjelaskan lebih lanjut pengaruh dari perubahan sosial yang dialami saat ini.

1.2  Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai berikut:
1.      Apa saja pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial?
2.     Apa saja pengaruh kebudayaan terhadap perkembangan sosial?
3.  Dampak apa yang terjadi dari pengaruh penduduk dan kebudayaan tersebut terhadap perkembangan sosial?
4.      Bagaimana solusi untuk mengatasi pengaruh tersebut yang terjadi pada perkembangan sosial?

1.3  Pembatasan Masalah

Dari masalah diatas dapat dibatasi yaitu “Pengaruh Penduduk dan Kebudayaan terhadap Pengaruh Sosial

1.4  Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial   
2.      Untuk mengetahui dampak dari pengaruh penduduk dan kebudayaan terhadap perkembangan sosial
3.      Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi perngaruh yang terjadi pada perkembangan sosial


1.5  Manfaat Penulisan
Manfaat Penulis
1.  Lebih mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial dari pengaruh pertumbuhan penduduk dan kebudayaan
2.  Menjadi tahu apa saja dampak dari pengaruh pertumbuhan penduduk dan kebudayaan pada perkembangan sosial
3.      Dapat menjalan kan solusi yang di berikan untuk memperbaiki perkembangan sosial

Manfaat Umum
1.      Dapat menambah pengetahuan baru mengenai pertumbuhan penduduk dan kebudayaan
2. Dapat mengetahui dampak dari pertumbuhan penduduk dan kebudayaan tersebut pada perkembangan sosial
3.    Dapat menjadi masukan dan perubahan diri untuk mengatasi pengaruh dari pertumbuhan penduduk dan kebudayaan terhadap perkembangan sosial

1.6  Metodologi Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.

BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1     Pengaruh Petumbuhan Penduduk terhadap Perkembangan Sosial
          Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu.
Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin hari menunjukkan,perkembangan yang pesat telah melahirkan berbagai macam persoalan di Negara ini. Perkembangan penduduk di Indonesia menyebabkan banyaknya konflik, dimana inti dari permasalahan itu adalah kuantitas yang terus bertambah yang tidak diikuti oleh sumber daya manusia yang mendukung. Hal ini menyangkut aspek ekonomi politik sosial bahkan budaya. Dari segi aspek sosial, setelah mendengar dan menyaksikan dari berita, browsing di internet, dan membaca dari surat kabar atau Koran harian, ternyata aspek sosia lah yang paling besar mendapatkan dampak dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meledak.
Hal ini di sebabkan oleh pesatnya pertumbuhan penduduk tanpa di ikuti dengan kualitas dan kuntitas yang di miliki oleh sumber daya manusia. Berikut sebuah pernyataan yang saya baca dari Koran harian seputar Indonesia tentang masalah KB, “dengan klinik kesejahteraan keluarga, pelayanan yang diberikan bukan hanya pelayanan kontrasepsi melainkan juga konsultasi menyangkut seluruh masalah dasar ibu, anak, gizi, dan terutama tentang pentingnya program KB dan dampak ledakan penduduk”. Dari kutipan tersebut kita dapat melihat betapa sesungguhnya dampak dari pertumbuhan penduduk yang semakin luar biasa akan menimbulkan banyak sekali konflik dalam ranah kehidupan sosial, seperti kendala yang dihadapi oleh badan kesejahteraan keluarga berencana (BKKBN) tersebut. Bukan hanya itu saja pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial juga menyebabkan terjadinya migrasi penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

a) Laju pertumbuhan penduduk
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah.tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia masih tergolong tinggi.
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/Negara disebabkan oleh factor-faktor :
  1. Angka kelahiran
  2. Angka kematian
  3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)
  4. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin)

b) Permasalahan penduduk di Indonesia
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar antara lain :
  1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa-sangat jarang di Kalimantan dan Irian
  2. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar
  3. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun
  4. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa
  5. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal, belum mendapat perhatian serius
  6. Indeks kesehatan masih rendah, angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi

c) Pengendalian Jumlah Penduduk
Pengendalian jumlah penduduk adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk dengan mengurangi angka kelahiran. Hal ini dapat mengurangi ledakan pertumbuhan penduduk yang dapat menimbulkan masalah di masa datang. Karena kita ketahui bahwa kepadatan penduduk dapat menimbulkan masalh kemanusiaan dan lingkungan alam tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia sehingga menimbulkan kelaparan.
Karena itulah dinegara kita diterapkan program KB( Keluarga Berencana ) karena dinilai berhasil untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk.

d) Penurunan Jumlah Penduduk
Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal ini terjadi karena adanya perpindahan atau emigrasi dikarenakan manusia ingin mencari lahan baru untuk memenuhi hidupnya. Penyakit, kelaparan dan perperangan juga suatu factor yang dapat mengurangi jumlah penduduk.

2.2     Pengaruh Kebudayaan terhadap Perkembangan Sosial
          Perubahan sosial adalah serangkaian perubahan yang dilakukan dalam perkembangan masyarakat. Masyarakat Indonesia telah mengalami berbagai macam perubahan sosial selalu terjadi tanpa henti baik di desa maupun di kota. Bandingkanlah kehidupan yang terjadi pada masa lampau dengan masa kini. Banyak perbedaan yang menunjukkan perubahan baik di bidang ekonomi, politik, hukum, pendidikan, maupun kesehatan. Hal itu membuktikan bahwa perubahan sosial yang menuju ke arah peningkatanhidup dan kehidupan telah mempengaruhi masyarakat Indonesia. Belajar dari pengalaman sejarah, masyarakat Indonesia dalam menanggapi perubahan yang terjadi dewasa ini mempunyai kecenderungan sebagai berikut.

1.Masyarakat Indonesia Cenderung Bertahan Tidak Berubah
Artinya, masyarakat akan menolak nilai–nilai baru yang akan mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat Indonesia.

2.Masyarakat Indonesia Cenderung Berubah
            Artinya, masyarakat Indonesia akan menerima nilai-nilai dan hal-hal baru yang membawa manfaat menuju terjaminnya kesinambungan masyarakat Indonesia apabila terjadi perubahan sebagai berikut.
a.   Perubahan sosial yang terjadi mendukung program kependudukan.
b.   Perubahan sosial yang terjadi mendukung program lingkungan.
c.   Perubahan sistem ekonomi
d.   Perubahan sistem budaya yang terjadi, meliputi
  • Sistem budaya etnik,
  • Sistem budaya agama besar 
  • Sistem budaya Indonesia 
  • Sistem budaya asing.

Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial dapat terjadi dalam beberapa bentuk kejadian atau keadaan yang dikenal dengan istilah.
1.    Anomie
Perubahan sosial dapat menyebabkan suatu keadaan yang norma-norma atau nilai-nilai lama memudar, sedangkan norma-norma atau nilai-nilai baru yang akan menggantikan belum terbentuk.
2.   Cultural Lag
Terdapat kenyataan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya secara keseluruhan.
3.   Mestizo Culture
Suatu proses percampuran unsur kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan lainnya yang mempunyaiwarna dan sifat yang berbeda.

2.3     Dampak dari Pengaruh Penduduk dan Kebudayaan terhadap
           Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial di Indonesia dimulai dengan reformasi yang membawa perubahan terhadap tantanan kehidupan. Reformasi merupakan suatu proses perbaikan dengan melakukan koreksi terhadap unsure-unsur yang rusak, dengan tetap mempertahankan elemen budaya dasar yang masih fungsional, tanpa merubah bentuk masyarakat dan budaya secara total dan mendasar. Transformasi adalah perubahan yang sifatnya lebih cepat, total, mendasar dan menyeluruh. Sedangkan deformasi merupakan kerusakan pada keteraturan sosial tersebut. Perubahan yang cepat tersebut harus mampu mempertahankan “cultural continuity”, dan disini suatu unsur yang amat perlu dipertahankan adalah kesepakatan-kesepakatan nilai (commonality of values) yang pernah dicapai selama lebih dari 60 tahun silam. Akibat gejala sosiologis fundamental, maka terjadi pergeseran-pergeseran yang diantaranya sebagai berikut:

1. Pergeseran Struktur Kekuasan: Otokrasi Menjadi Oligarki Kekuasaan terpusat pada sekelompok kecil elit, sementara sebagian besar rakyat (demos) tetap jauh dari sumber-sumber kekuasaan (wewenang, uang, hukum, informasi dsb.). Krisis dlm representative democracy dan civil society.
2. Kebencian Sosial Yang Tersembunyi (Socio–Cultural Animosity). Pola konflik di Indonesia ternyata bukan hanya terjadi antara pendukung fanatik Orba dengan pendukung Reformasi, tetapi justru meluas antar suku, agama, kelas sosial, kampung dsb. Sifatnyapun bukan vertical antara kelas atas dan bawah tetapi justru lebih sering horizontal, antara rakyat kecil, sehingga konflik yang terjadi bukan konflik yang korektif tetapi destruktif (tidak fungsional tetapi disfungsional). Kita menjadi “self destroying nation”.
• Konflik sosial yang terjadi di Indonesia bukan hanya konflik terbuka (manifest conflict) tetapi lebih berbahaya lagi adalah “hidden atau latent conflict” antara berbagai golongan.
• Cultural animosity adalah suatu kebencian budaya yang bersumber dari perbedaan ciri budaya tetapi juga perbedaan nasib yang diberikan oleh sejarah masa lalu, sehingga terkandung unsur keinginan balas dendam. Konflik tersembunyi ini bersifat laten karena terdapat mekanisme sosialisasi kebencian yang berlangsung dihampir seluruh pranata sosialisasi (agent of socialization) di masyarakat (mulai dari keluarga, sekolah, kampung, tempat ibadah, media massa, organisasi massa, organisasi politik dsb
• Kita belum berhasil menciptakan kesepakatan budaya (civic culture)
• Persoalannya adalah proses integrasi bangsa kita yang kurang mengembangkan kesepakatan nilai secara alamiah dan partisipatif, tetapi lebih mengandalkan pendekatan kekuasaan.
• Mempertimbangkan persoalan diatas, nampaknya suatu “socio-cultural policy” dan “socio-cultural” planning yang berdasarkan analisis sosiologis-antropologis yang mendalam dan metode pemecahan masalah yang dipelajari dari berbagai pengalaman bangsa yang lain amat kita perlukan. Kemiskinan dan ketidak adilan sering ”jatuh bersamaan” dengan identitas sosial tertentu. Karena kebencian sosial yang tersembunyi, maka timbul suatu budaya merebaknya pengangguran. Secara sosiologis, penganggur adalah orang yang tidak memiliki status sosial yang jelas (statusless), sehingga tidak memiliki standar pola perlaku yang pantas atau tidak pantas dilakukan, cenderung mudah melepaskan diri dari tanggungjawab sosial. Dalam kondisi yang ekstrim penganggur tidak peduli terhadap keteraturan sosial, dan bahkan menginginkan terjadinya “kekacauan sosial” (social disorder atau bahkan chaos) agar mendapat keutungan dari ketidak-teraturan itu. Saat ini ada gumpalan massa penganggur yang jumlahnya 9,5 juta (pada th 2003). Mereka banyak dimanfaatkan oleh pelaku politik sebagai alat penekan dan pembenaran aspirasi politik mereka, sehingga demonstrasi saat ini tidak selalu merupakan ekspresi dari aspirasi rakyat yang murni.
          Jumlah manusia yang semakin meningkat memiliki dampak dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial. Pengaruh pada bidang sosial:

Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial adalah Jika lapangan pekerjaan
berkurang, maka pengangguran akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

2.4     Solusi untuk Mengatasi Dampak yang terjadi pada Perkembangan
          Sosial

Akibat dari perubahan sosial salah satunya adalah memudarnya jati diri bangsa. Jati diri ( human character) adalah suatu sifat, watak, rasa, akal, kehendak, semangat, roh kesadaran dan kekuatan yang terdapat dalam jiwa manusia sebagai hasil dari proses belajar tentang nilai-nilai budaya yang luas dan yang muncul dalam perilaku tindakan.
Terdapat jati diri yang bersifat individual, dan juga yang bersifat kolektif (bangsa dan negara). Jati diri bangsa Indonesia tentunya berbeda dengan jati diri manusia, bangsa dan negara lain di dunia.  Jati diri dapat mengkristal menjadi suatu kesadaran dan kekuatan  yang dapat mempengaruhi dan menentukan tindakan atau perilaku, baik individual mapun kelompok.

Cara-cara untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa adalah sebagai berikut:
Jati harus berbasis kepada budaya dan kepribadian bangsa
Jati diri yang telah tersusun harus berbasis kepada budaya dan kepribadian bangsa Indonesia, antara lain;
1) religius,
2) humanis,
3) naturalis,
4) terbuka,
5) demokratis,
6) integrasi dan harmoni,
7) nasionalisme dan patriotisme,
8) berkomitmen terhadap kebenaran,
9) jujur dan adil,
10) profesional,
11) ber-IPTEK,
12) mandiri,
13) etis dan moralis,
14) kepatuhan kepada hukum,
15) berjiwa kemasyarakatan,
16) berjiwa kultural,
17) berjiwa seni dan estetika.
Hal yang sangat memprihatinkan rakyat Indonesia dewasa ini adalah munculnya  kehidupan yang bersifat paradoks dan menjadi bagian dari krisis bangsa yang multidimensial.  
Kondisi yang paradoks itu antara lain berupa masuknya budaya sekuler kedalam kehidupan bangsa Indonesia yang religius dan spiritualis sehingga muncul gaya hidup modern yang materialistik, individualistik, liberalis, hedonis dan vulgar.
Sifat rakyat Indonesia yang sangat menghargai kejujuran, keikhlasan dan kemuliaan manusia, namun yang terjadi banyak orang yang memiliki karakter hipokrit atau munafik. Sifat ramah, terbuka, moderat dan bersahabat, namun yang terjadi sekarang adanya gerakan sosial radikal  yang menggunakan kekerasan, sehingga Indonesia disebut negara sarang teroris.
Untuk mengatasi kondisi sosial yang paradoks tersebut, maka rakyat Indonesia harus membudayakan  dan mensosialisasikan jati diri  bangsa  seperti telah disebutkan sebelumnya.

Memiliki Loyalitas terhadap NKRI
Hubungan antar suku bangsa Indonesia belum harmonis karena masih ada suku bangsa  yang mendominasi suku bangsa lain yang lebih kecil.
Globalisasi dan keterbukaan saat ini telah memperkuat paham etnosentrisme  dan primordialisme sehingga beberapa suku bangsa di Indonesia ingin mendirikan negara merdeka baru.  Tentu saja keinginan ini mengancam eksistensi NKRI, yang akhirnya akan memunculkan konflik sosial dengan kekerasan.
Hendaknya semua pihak meyakini bahwa pembangunan jati diri bangsa Indonesia memiliki tujuan akhir, yaitu memperoleh persatuan dan kesatuan bangsa. Jati diri inilah yang membangun dan mengembangkan bangsa  agar memiliki identitas diri secara komprehensif sebagai pribadi yang percaya kepada diri sendiri, percaya akan potensi dengan kemampuan sendiri, mempertahankan harga diri, bersikap terbuka dan moderat.

Pembudayaan Jati Diri  melalui Sosialisasi dan Internalisasi  yang Berkelanjutan.
Bangsa kita tidak berjati diri keras atau barbar, tetapi berjati diri halus, terbuka, moderat dan toleran, serta selalu menjauhkan diri dari tindakan kekerasan.
Oleh karena itu perlu  dilakukan pembudayaan jati diri melalui sosialisasi  dan internalisasi  yang berkelanjutan melalui wadah atau tempat seperti; lembaga keluarga, lembaga pendidikan, swasta, maupun pemerintah, organisasi sosial, terutama organisasi politik, penyelenggara negara baik sipil maupun militer, asosiasi sosial ekonomi, media massa, tokoh masyarakat, budaya dan agama dan individu sebagai warga negara.

Memiliki Komitmen Tinggi untuk Pelestarian Unsur dan Nilai Sosial
Kita harus menyadari bahwa setiap masyarakat akan menghadapi masalah perubahan sosial yang selalu terjadi sebagai dampak dari proses-proses sosial, seperti modernisasi dan industrialisasi. Dampak dari modernisasi ada yang positif dan ada yang negatif.
Modernisasi itu membawa perubahan-perbuhan menuju kemajuan  sekaligus juga membawa perubahan yang bersifat negatif seperti runtuhnya institusi sosial dan pudarnya budaya lokal. Tradisi dan budaya lokal dapat hilang secara perlahan-lahan  karena ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri. Bangsa dan negara Indonesi akan menjadi  bangsa dan negara besar.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Jadi, dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengaruh pertumbuhan penduduk dan kebudayaan dapat mempengaruhi perubahan sosial, Perbedaan-perbedaan itu menunjukkan perubahan baik dibidang ekonomi, politik, hukum, pendidikan, maupun kesehatan. Terutama pada perubahan bidang sosial. Sehingga perkembangan sosial pada saat ini mengangalami modernisasi dan kebanyakan sudah meninggalkan kebiasaan sosial pada jaman dahalu yang erat akan budaya nya masing masing.

3.2  Saran
Menurut saya, untuk mengatasi perubahan sosial akibat pengaruh pertumbuhan penduduk yang meningkat dan kebudayaan kita harus mengurangi tingkat kelahiran yang berlebihan, karena dapat mengurangi beban dari pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup, kemudian dengan berkurang nya tingkat kelahiran dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran, sedangkan masalah budaya yang sudah mulai modern, sebaiknya anak yang masih dini selalu di ingatkan dan dikenalkan akan budaya jaman dulu agar dapat tetap terlestarikan. Dan tetap selalu menjaga budaya kita Indonesia agar tidak diambil oleh Negara lain.

DAFTAR PUSTAKA






1 komentar:

  1. terimakasih....

    makalah ini sangat membantu saya untuk belajar

    semoga anda mendapat berkah karena telah membagi ilmu anda kepada orang lain

    BalasHapus