Dani Dwi Darmawan
1IA15
Teknik Informatika
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas
softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul ”Permasalahan Sosial dalam Lingkup Individu, Keluarga
dan Masyarakat”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill pada tingkat 1.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan
di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1.
Allah
S.W.T yang telah melindungi dan menemani
penulis setiap saat.
2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian
dan motivasi serta doa setiap saat.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini, harapan penulis sangat
sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak
informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
Depok, November 2012
Penulis,
Dani Dwi Darmawan
ABSTRAKSI
Masalah sosial merupakan sebuah kondisi yang
tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta
bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati. Masalah sosial
terjadi dari kesalahan individu terhadap keluarga maupun masyarakat.
Jika
terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan
hubungan sosial. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang
mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat
menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara
lain :
1.
Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2.
Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3.
Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll.
4.
Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
Masalah sosial yang sangat terasa di saat sekarang ini adalah realita
kemiskinan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Kita semua menyadari bahwa
kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah
untuk diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya tetapi
masih banyak kita temui permukiman masyarakat miskin hamper di setiap sudut
kota.Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai pemukiman masayarakat
miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai
bagian kota yang mesti disingkirkan.
Faktor
Ekonomi, faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial.
Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan
bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari
pekerjaan,diantaranya kriminal itu sering terjadi penjambretan dan perampokan.
DAFTAR ISI
-
KATA
PENGANTAR
-
ABSTRAKSI
-
DAFTAR
ISI
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Metodologi Penulisan
- BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1
Masalah Sosial dalam Lingkup Individu
2.2
Masalah Sosial dalam Lingkup Keluarga
2.3
Masalah Sosial dalam Lingkup Masyarakat
2.4
Upaya Pemecahan Masalah Sosial
- BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
- DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka
sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat didalamnya.
Sebagaimana diketahui, dalam realitas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu
kondisi masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi
yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi,
seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga masyarakat
dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang
terjadi.
Pada jalur yang searah, sejak tumbuhnya ilmu
pengetahuan sosial yang mempunyai obyek studi kehidupan masyarakat, maka sejak
itu pula studi masalah sosial mulai dilakukan. Dari masa ke masa para sosiolog
mengumpulkan dan mengkomparasikan hasil studi melalui beragam perspektif dan
fokus perhatian yang berbeda-beda, hingga pada akhirnya semakin memperlebar
jalan untuk memperoleh pandangan yang komprehensif serta wawasan yang luas.
Makalah ini fokus membahas mengenai masalah
sosial yang sekaligus memuat referensi dan rekomendasi bagi tindakan untuk
melakukan penanganan masalah. Di negara-negara berkembang, tindakan untuk
melakukan perubahan dan perbaikan dalam rangka penanganan masalah sosial
menjadi perhatian yang sangat serius demi kelangsungan serta kemajuan bangsanya
menuju cita-cita kemakmuran dan kesejahteraan. Terkait hal itu, pembahasan mengenai
penanganan masalah sosial menjadi tema yang diulas dalam makalah ini.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang
sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai berikut:
1.
Apa saja masalah sosial yang
dialami dalam lingkup individu?
2.
Apa saja masalah sosial yang
dialami dalam lingkup keluarga?
3.
Apa saja masalah sosial yang
dialami dalam lingkup masyarakat?
4.
Bagaimana cara untuk
menanggulangi masalah sosial tersebut?
1.3 Pembatasan Masalah
Dari
masalah diatas dapat dibatasi yaitu “Permasalahan Sosial
dalam Lingkup Individu, Keluarga dan Masyarakat”
1.4 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
masalah-masalah sosial dalam lingkup individu, keluarga, dan masyarakat.
2.
Untuk mengetahui cara untuk
menanggulangi masalah sosial tersebut.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat Penulis
1.
Mengetahui masalah-masalah
sosial dalam lingkup individu, keluarga, dan masyarakat.
2.
Mengetahui cara untuk
menanggulangi masalah sosial tersebut.
Manfaat Umum
1.
Menambah ilmu mengenai
masalah-masalah sosial.
2.
Mengetahui sumber dari
masalah sosial yang sering dialami.
3.
Mengetahui cara untuk
menanggulangi masalah sosial tersebut.
1.6 Metodologi Penulisan
Metode penulisan yang
digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut
merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara
lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Masalah Sosial dalam Lingkup Individu
Masalah
sosial berimpitan dengan masalah pribadi. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Masalah sosial yang dimaksud adalah masalah sosial yang menyangkut diri individu, bukan masalah sosial kemasyarakatan. Masalah sosial yang dimaksud di dalam kajian ilmu Sosiologi adalah masalah-masalah sosial yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat dan obyeknya adalah masyarakat, seperti pengangguran, kriminalitas, kemiskinan, perbedaan strata ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Sementara dalam Bimbingan dan Konseling, obyek masalah sosial adalah individu manusia dalam hubungannya dengan individu lain.
2. Masalah sosial individu bersumber dari Masalah pribadi individu.
Jika dipahami bahwa masalah sosial berkenaan dengan individu. Maka, lahirnya masalah sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek atau pengaruh dari masalah pribadi yang terjadi dalam diri individu tersebut. Misalnya, individu yang mengalami masalah pribadi disebabkan orang tuanya dirumah tidak harmonis, individu tersebut menampakkan gejala-gejala perilaku pendiam dan murung saat di sekolah dan ketika bergaul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan menjadi sebuah masalah sosial yaitu mengucilkan diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Dapat dilihat disini bahwa sumber utama masalah sosial yang dialami individu adalah masalah pribadi.
Dengan
demikian, pada bidang sosial, individu lebih dihadapkan pada cara untuk
mengembangkan diri individu menjadi manusia seutuhnya. Baik secara konseling
perseorangan (individual) maupun secara kelompok. Individu lebih dibekali
seperangkat cara (metode) untuk memecahkan permasalahannya sendiri ketimbang
mencari pemecahan atas masalah individu.
Hal ini yang
membedakan layanan pribadi dengan layanan sosial. Ada 4 bagaimana (cara), yang
merupakan bahasan dari layanan bidang sosial antara lain:
1. Bagaimana individu dapat menempatkan diri dalam lingkungan sosial. Individu sebagai makhluk sosial, sehingga konseli ditumbuhkan pemahamannya mengenai hakekat kemanusiaannya.
2.
Bagaimana individu bersikap baik dan semestinya terhadap lingkungan sosial
menurut standar moral, hukum dan agama yang berlaku setempat. Misalnya sopan
santun, tata krama, rasa menghormati dan menghargai orang lain.
3.
Bagaimana mendidik perilaku individu yang tidak normative menjadi lebih
normatif.
4.
Bagaimana agar individu tersebut dapat belajar dari lingkungan sosialnya, yang
baik diambil, yang jelek dibuang.
5.Bagaimana
individu tersebut dapat memahami perbedaan lingkungan sosial budaya, mengenal
perbedaan lingkungan budaya yang multikultural dan dapat menyesuaikan diri baik
dalam lingkungan yang berbeda maupun dnegan orang yang mempunyai latar belakang
budaya yang berbeda dengan dirinya.
2.2 Masalah Sosial dalam Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan satuan terkecil
dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar perkawinan dan memiliki hubungan
darah. Dalam satu keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak, yang bisa kita
sebut dengan keluaga inti.
Tugas-tugas
Keluarga
Pada
dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para
anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang
ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing
anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota
keluarga
7. Penempatan anggota-anggota keluarga
dalam masyarakat yang lebih luas
8. Membangkitkan dorongan dan semangat
para anggotanya
Namun di dalam
kehidupan keluarga tentu saja ada hambatan atau masalah-masalah dalam
menjalankannya dan itu tidak dapat dipunkiri lagi. Masalah-masalah ini terjadi
karena disebabkan adanya unsur atau aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Sehingga dampak yang terjadi adalah rasa kekecewaan
dan penyesalan. Masalah sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas dasar
faktor ekonomi, faktor biologis, dan faktor psikologi.
Berikut
adalah penjelasannya:
·
Faktor
Ekonomi
Faktor
ekonomi biasanya menjadi masalah utama dalam keluarga. Misalnya kemiskinan,
yang sampai saat ini masih sulit diberantas oleh negara kita ini. Karena
kemiskinan orang rela melakukan apa saja demi mendapatkan sesuap nasi untuk
bertahan hidup. Dan pada akhirnya bisa menjerumuskan dirinya pada tindakan
kriminal. Lalu bagi mereka yang memiliki pekerjaan tetapi masih sulit untuk
memenuhi kebutuhannya karena pendapatannya yang rendah. Dalam masalah ini
setiap orang harus berfikir positif dan meningkatkan keahliannya dalam
pekerjaan.
·
Faktor
Biologis
Masalah
yang ada dalam faktor biologis adalah masalah perceraian. Sedangkan perceraian
itu dapat memberikan dampak negatif dan merugikan orang lain. Contohnya orang
tua yang bercerai akan memberikan dampak bagi sang anak. Apalagi dimana sang
anak belum mengerti apa-apa. Ini dapat menimbulkan pertanyaan bagi sang anak,
kenapa orang tuanya bercerai. Dalam masa ini sang anak seharusnya mendapatkan
kasih sayang dari kedua orang tuanya. Bagi para orang tua masalah ini
seharusnya diperhatikan, agar tidak berdampak buruk pada kepribadian sang anak.
Permasalahan
Harmonisasi keluarga
Harmonisasi Keluarga merupakan
masalah sosial dalam keluarga. Hal ini tidak jauh berbeda dengan perceraian
orang tua. Ketidak harmonisan membuat anggota keluarga tidak betah berkumpul
bersama keluarga bahkan hingga tidak betah terhadap rumahnya sendiri. Sehingga
keluarga tersebut lebih senang aktivitas personalnya diluar rumah. permasalahan
sosial ini tentunya akan mempengaruhi keadaan mental dan psikis anggota
keluarga tersebut terlebih lagi anak-anak. Anak-anak akan merasa tertekan dan
merasa kurang betah bahkan membenci keluarganya.
·
Faktor
Psikologi
Faktor
psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah anak. Contohnya sifat otoriter
orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental dan ketakutan bagi sang anak.
Dalam keluarga, orang tua memiliki peran utama untuk membentuk kepribadian pada
anak yang bertujuan untuk menghasilkan kepribadian yang baik. Sifat otoriter
yang berlebihan akan menimbulkan konflik dalam diri anak, terutama di dalam
masyarakat modern yang semakin dinamis, anak tidak dapat membentuk sikap
mandiri dalam bertindak sesuai dengan peranan yang harus di jalankan. Bila
peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan semestinya, maka dapat menimbulkan
sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif atau menyimpang. Oleh
karena itu, sebaiknya sang anak harus diberikan pengertian yang mendalam untuk
memiliki pergaulan yang bersifat positif.
Pada dasarnya masalah-masalah sosial dalam keluarga timbul
karena didalam diri kita tidak dapat berfikir jernih dan positif dan lebih
mementingkan ego dalam diri kita.
2.3 Masalah Sosial dalam Lingkup Masyarakat
Masalah sosial
merupakan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Masalah sosial merupakan
suatu keadaan di masyarakat yang tidak normal atau tidak semestinya. Masalah
sosial dapat terjadi pada masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan. Keadaan
masyarakat di pedesaan dan di perkotaan tentu berbeda. Pada umumnya masyarakat
pedesaan masih memegang erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan dan kepedulian.
Sehingga tidak heran sering kita jumpai adanya kerja bakti, saling memberi dan
menolong. Sedangkan masyarakat di kota hidup dalam suasana egois, individu
(sendiri-sendiri), kurang akrab serta kurang rukun. Kehidupan semacam ini
sebenarnya merupakan salah satu masalah sosial di wilayah tersebut. Saat ini di
negara kita masih banyak kita jumpai permasalahan sosial, antara lain sebagaiberikut:
1.Kebodohan
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.
2.Pengangguran
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
3.Kemiskinan
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun pemerintah telah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan stress.
Apa penyebab dari kemiskinan? Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal. Yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga melambung tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap ekonomi masyarakat indonesia.
4.Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan tindak kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani misalnya melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan hingga pada pembunuhan. Yang stress dan tidak kuat bisa kemudian minum-minuman keras atau memakai narkoba. Namun ternyata kejahatan tidak hanya karena miskin. Banyak orang-orang yang sebenarnya sudah mapan hidupnya melakukan kejahatan. Korupsi, Yakni mencuri sesuatu yang bukan haknya dengan cara-cara tertentu. Contohnya adalah mengambil sebagian dana yang mestinya untuk korban bencana alam.
5.Pertikaian
Pertikaian bisa disebabkan banyak hal, antara lain karena salah paham, emosi yang tidak terkendali atau karena memperebutkan sesuatu. Sesuatu yang diperebutkan dapat berupa suatu prinsip, seseorang atau suatu barang. Pertikaian dapat terjadi di dalam suatu keluarga atau di masyarakat. Pertikaian yang tidak segera diselesaikan bisa berakibat fatal. Suatu pertikaian bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Masyarakat yang didalamnya terdapat pertikaian atau konflik menyebabkan suasana tidak aman dan nyaman.
6. Kenakalan remaja
Kebut kebutan bagi mereka sendiri
sangat berbahaya yakni dapat menimbulkan kecelakaan. Di samping itu juga
mengganggu dan membahayakan orang lain. Kenakalan remaja dapat berbentuk lain
seperti coret-coret dinding di jalan, minum-minuman keras, berdandan yang tidak
semestinya ataupun menggunakan narkoba.
Penyebab
kenakalan remaja antara lain sebagai berikut:
a.
Kurangnya perhatian dari orang tua
b. Pengaruh lingkungan pergaulan
b. Pengaruh lingkungan pergaulan
c.
Kurang mantapnya kepribadian diri
d. Jauh dari kehidupan beragama
d. Jauh dari kehidupan beragama
Kamu sebagai anak yang akan menginjak
remaja harus pandai pandai memilih teman bergaul. Setelah kita cermati,
berbagai masalah sosial yang ada, ternyata banyak yang saling berkaitan.
Masalah sosial yang satu menjadi penyebab munculnya masalah sosial lainnya.
Bahkan ada yang saling timbal balik. Misalnya orang bisa bodoh karena tidak
punya biaya atau miskin. Dan orang yang miskin juga bisa karena bodoh. Biasanya
penyandang masalah sosial tidak hanya memiliki satu masalah.
2.4 Upaya Pemecahan Masalah Sosial
Mengatasi
masalah sosial bukanlah perkara yang mudah. Pemerintah selalu berusaha
mengatasi berbagai masalah sosial dengan melibatkan peran serta tokoh
masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, lembaga-lembaga sosial dan
lain-lainya. Kamu pun sebenarnya dapat
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
5.
Program pendidikan luar sekolah
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
2. Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
2. Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi
masalah
sosial.
3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain memberikan bantuan, beasiswa, modal usaha, penyuluhan, dan pendidikan.
4. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
5. Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya. Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran.
6. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan, bakti sosial ataupun melatih keterampilan.
3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain memberikan bantuan, beasiswa, modal usaha, penyuluhan, dan pendidikan.
4. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
5. Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya. Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran.
6. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan, bakti sosial ataupun melatih keterampilan.
7.
Menahan ego pada diri kita dalam kehidupan di keluarga
Upaya
ini dilakukan agar masalah yang dihadapi dapat selesai secara baik-baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial juga dapat
berupa suatu tindakan yang dilakukan bersama oleh individu, keluarga dan masyarakat
untuk mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan. Tindakan kolektif
dapat dilakukan oleh individu, keluarga dan masyarakat untuk melakukan
perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera.
3.2 Saran
Menurut
saya, upaya-upaya yang telah di bahas sudah jelas, tinggal diri kita yang
berniat untuk merubah keadaan sosial dalam hidup kita agar menjadi lebih
nyaman, harmonis, dan tidak ada yang merasa sengsara dalam kehidupan sosial
individu, keluarga, maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar